Akhir Masa Jabatan, Umar Ahmad; Konsistensi Menjadi Modal Penting

Tubaba, harianswaranasional.com – Konsistensi dari kita semua dalam proses perjalanan menuju Tubaba menjadi modal penting yang harus selalu ada didalam diri.

“kita telah memilih jalan kebudayaan untuk pulang ke masa depan, dan kita juga telah memilih jalan pendidikan. Itu adalah jalan yang harus tetap terlaksana di Tubaba, oleh karenanya pembentukan SDM melalui berbagai program yang kita laksanakan harus selalu ada dalam kondisi apapun,” ucap bupati saat memberikan sambutan acara malam purnama tiyuh-tiyuh di Rumah Baduy, Kota Budaya Uluan Nughik, Sabtu (21/05/2022)

Bacaan Lainnya

Bupati berharap agar perjalan ini lancar sampai pada tujuannya, dan kita harus memiliki stamina yang kuat dalam proses perjalanan ini.

“Saya punya keyakinan, kita akan sampai kepada tujuan itu walaupun dalam proses perjalanannya pasti akan banyak halangan dan rintangan,” ujar bupati

Lanjut bupati, Kabupaten Tubaba hari ini sudah banyak yang mengenalnya, banyak harapan dan sudah banyak prediksi dari luar yang menduga-duga tentang perjalanan kita ini.

“kita semua harus tetap membuktikan bahwa kita mampu sampai ketempat itu,” pungkasnya

Bupati jugaa mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tubaba apabila selama kepemimpinannya sebagai bupati dan wakil bupati Tubaba masih ada beberapa hal yang belum terpenuhi.

“Saya dan Pak Fauzi selama kurang lebih semenjak tahun 2014 sampai dengan sekarang ini menjadi bupati dan wakil bupati Tubaba, pasti selama proses perjalanan itu banyak hal-hal yang belum memenuhi harapan, keinginan dan kebutuhan masyarakat Tubaba. Oleh karenanya kami berdua menyampaikan permohonan maaf ketika ada hal-hal yang memang masih belum terpenuhi,” ungkapnya.

Rasa bangga dan bahagia juga diucapkan bupati kepada seluruh Kepala Satuan Kerja (Satker) dilingkup pemerintahannya karena telah ditakdirkan secara bersama untuk mendesain bagaimana perjalanan Kabupaten Tubaba.

“Saya berharap bahwa, ada hal hal yang baik yang perlu kita teruskan dan jika ada hal hal yang mungkin kurang berkenan harus kita tinggalkan dan jangan dilanjutkan,” kata bupati.

Mungkin, lanjut bupati, dalam perjalanan ini juga masih banyak yang belum memahami kenapa kita memilih jalan yang seperti ini, kita tidak boleh membandingkannya dengan daerah-daerah lain yang sudah jauh lebih mendahului kita.

“kita harus sadar diri, kita tahu kita memiliki potensi seperti apa dan harus memulainya dari mana. Kesadaran itulah yang akan dicerminkan, sehingga didalam sebuah program yang dilakukan akan benar-benar mempetimbangkan apa yang telah kita miliki”.

Bupati diakhir sambutannya sekaligus menutup acara malam purnama tiyuh-tiyuh mengatakan,
Tulang Bawang Barat bagi dirinya bukan lagi sekedar tempat berkerja, bertugas ataupun mengabdi, melainkan sebuah tempat yang menjadi rumahnya untuk berpulang.

“saya sejak awal ketika kawasan di Uluan Nughik dibuka secara bersama, saya sudah meniatkan ketika berpulang saya juga akan melalui tanah ini dan saya sudah berkomitmen menjadi KK pertama yang tinggal di Uluan Nughik ini, mudah-mudahan nanti kedepan komitmen ini terus berjalan,” ucapnya.

Menurutnya, banyak pihak yang sudah hadir di Tubaba, berkomitmen untuk menjadi saksi dan menjadi pelaku terhadap tumbuhnya kebaikan di Tubaba. Oleh karenanya, semua niat harus lurus.

“Hati-hati karena perjalanan ini masih jauh, sama-sama kita saling menjaga dan punya komitmen besar untuk Tubaba, jaga selalu kekompakan jangan sampai nanti ada hal-hal yang berkaitan dengan orang perorang kita mengorbankan Kabupaten yang kita cintai ini,” ucap bupati dihadapan seluruh Kepala Satker

Kita semua harus menerima dengan tangan terbuka, dengan pintu yang tidak pernah tertutup untuk apa saja hal-hal yang menjadi masukan untuk kebaikan kita bersama-sama.

Selain itu, bupati juga berterimakasih kepada semua pihak yang sudah bergerak dijalannya masing-masing untuk bersama membangun visi di Tubaba.

“semangatnya jangan dikendurkan, kita pasti akan menghadapi banyak tipe-tipe kepemimpinan kedepan dan komitmen yang besar itulah yang akan menjaganya semua, anggaplah ini menjadi hasanah dari sebuah perjalanan. Semoga kita masih bisa dipertemukan dibanyak kesempat lain untuk terus berbakti kepada bangsa tanah air, kepada bumi lampung, kemudian kepada Tubaba yang kita cintai,” demikian ucap bupati.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *